Selasa, 18 Agustus 2015

Kisah Namorapanaluan Situmorang Lumbannahor; Asal-usul Kampung Sirait Samosir

Martua Sirait/ pencinta budaya
OPINI | 20 June 2012 | 17:37

Kisah Kampung Sirait terkait dengan Situmorang Lumban Nahor adalah sebagaimana yang dituliskan Waldemar Hutagalung (1926) dalam bukunya “Pustaha Batak, Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak” (diterbitkan kembali oleh CV Tulus Jaya, Jakarta, 1991).
Dikisahkan tentang Lumba Nahor memiliki dua anak yakni: 1) Tangka Ulubalang dan 2) Namora Panaluan. Setelah Lumban Nahor meninggal, timbullah perselisihan antara Tangka Ulubalang dengan adiknya Namora Panaluan. Pemicu pertengkaran adalah soal pembagian rumah dan kerbau warisan orangtua. Karena perselisihan itu, Namora Panaluan kemudian pergi merantau ke lembah Toba. Di Toba beliau kemudian menikahi putri dari marga Manurung.


Setelah beberapa lama, Namora Panaluan kemudian meninggalkan daerah Toba. Sendirian beliau mengembara hingga kemudian tiba di Sipultak Humbang. Di Humbang beliau meminang seorang putri bernama si Boru Tambun Mulia, putri dari marga Sihombing. Padahal putri tersebut telah dijodohkan dengan anak orang lain. Karenanya orangtua si gadis menolak pinangan Namora Panaluan.

Di sisi lain, kerabat lain sigadis yakni Ompu Lobi Sihombing (anak dari Datu Galapang) bersedia menerima pinangan Namora Panaluan. Berkat bujukan kerabatnya, orangtua sigadis akhirnya merestui hubungan tersebut. Maka jadilah Namora Panaluan menikahi si Boru Tambunmulia. Sebagai pertanda, orangtua si Boru Tambunmulia memberikan ukiran patung tiga ayam-ayaman yang terbuat dari kayu serta sebuah tongkat “tunggal panaluan”.
Beberapa waktu kemudian lahirlah seorang anak bagi Namora Panaluan dari boru Sihombing tersebut. Setelah kelahiran anaknya tersebut, berangkatlah beliau dengan mengusung keluarganya kembali ke kampung orangtuanya, kampung Sirait di Pulau Samosir. Turut serta dibawanya ketiga patung ayam-ayaman dan tunggal panaluan tersebut.

Dari kisah tersebut dinyatakan bahwa Kampung Sirait adalah kampung orangtua dari Namorapanaluan. Artinya kampung dari Lumban Nahor. Kurang jelas apakah Kampung Sirait dibangun oleh Lumban Nahor atau ayah dari Lumban Nahor yakni Ompu Ambolas atau oleh ompungnya Panopa Raja.


(http://sosbud.kompasiana.com/2012/06/20/kisah-namorapanaluan-situmorang-lumbannahor-asalusul-kampung-sirait-samosir-3-465958.html)

2 komentar:

  1. Cerita Tambun Mulia Boru Sihombing Lumbantoruan yang menikah ke Situmorang Lumban Nahor Namora Panaluan kayaknya bukan seperti ini.

    BalasHapus
  2. Tambun Mulia bukan keturunan Datu galapang min yg saya tau adalah keturunan Ompu Binjori

    BalasHapus