Senin, 17 Agustus 2015

Sejarah Komunitas Pomparan Raja Pande Jabodetabek


Keluarga Besar Keturunan si Raja Pande se-Jabodetabek

(sebuah usaha membangun tanggung jawab sebagai Raja Jolo)


Sejak tahun 1985, beberapa orang keturunan si Raja Pande Situmorang yang berdomisili di Jabotabek, mulai menyadari dan merasakan betapa penting dan mendesaknya dilakukan upaya untuk mengumpulkan dan mengkoordinir keturunan si Raja Pande Situmorang yang berdomisili di Jabotabek. Kesadaran dan perasaan tersebut setidaknya dilatarbelakangi oleh 4 (empat) pertimbangan yaitu:

Formulir Perbaikan Tarombo

Klik disini untuk mendownload Formulir Perbaikan Tarombo

TAROMBO Ompu Raja Pande

I.  PANDE RAJA : hal 1 - 117
    (klik untuk melihat)
II. A. GURU BABIAT - Guru Babiat II : hal 1 - 103
    (klik untuk melihat
II. B. GURU BABIAT - Guru Mangidai : hal 1 - 79
    (klik untuk melihat)
II. C. GURU BABIAT - Op. Pagar Nabolon : hal 1 - 80
   (klik untuk melihat)
II. D. GURU BABIAT - Op. Raja Nahornop : hal 1 - 47
   (klik untuk melihat)
II. E. GURU BABIAT - Gr. Manjang-anjang : hal 1-103 
    (klik untuk melihat)
II. F. GURU BABIAT - Guru Sinaongan : hal 1 - 16
    (klik untuk melihat)
II. G. GURU BABIAT - Datu Ronggur : hal 1 - 88
    (klik untuk melihat)
III. MATA DUHUT (?) : hal 1 - 4 
     (klik untuk melihat)
IV. OMPU RAJA OMPON : hal 1 - 55
     (klik untuk melihat)

Jumat, 29 Mei 2015

Tuan Ringo dan Onan Sirait; Asal-usul Kampung Sirait Samosir


Kisah Kampung Sirait terkait dengan Tuan Ringo sebagaimana dikisahkan Fidelis Situmorang dalam buku kumpulan cerpennya berjudul “Tuan Ringo”.

Dalam tulisannya Fidelis mengisahkan bahwa oleh karena selisih paham dan pertengkaran dengan Abangnya, Tuan Ringo pergi meninggalkan kampung halamannya di Urat Samosir dan berjanji untuk tidak akan kembali ke kampungnya tersebut. Dalam pengembaraannya sampailah kemudian Tuan Ringo di Pahae. Berkat jasanya dalam melindungi kampung Sitompul dari musuh, Tuan Ringo kemudian menikah dengan boru Sitompul. Beliau kemudian dikaruniai seorang anak yang diberi nama Raja Dapoton.

Kamis, 30 April 2015

Lelaki yang Ingin Dikubur di Samosir itu Bernama Nahum Situmorang


Lewat karya-karyanya, Nahum Situmorang telah mengantarkan seniman-seniman Batak melanglang ke manca negara, macam Gordon Tobing, Trio The Kings, Amores, Trio Lasidos, dan yang lain. Lewat lagu-lagu gubahannya pula banyak orang telah dan masih terus diberinya nafkah dan keuntungan. Sejak remaja telah ia kontribusikan bakat dan mendedikasikan dirinya untuk negara dan Bangso Batak. Lebih dari patut sebenarnya bila mereka yang pernah berkuasa di seantero wilayah Tano Batak memberi penghargaan yang layak bagi dirinya, katakanlah menyediakan sebuah kubur di Samosir yang bisa dijadikan monumen untuk mengenang dirinya.

Rabu, 01 April 2015

NAHUM SITUMORANG DAN LAGU-LAGU-NYA (menurut pandangan Suhunan Situmorang)


NAHUM memang bukan cuma penyanyi dan penulis lagu, tetapi juga penyair yang kaya kata dengan balutan estetika yang penuh makna. Lelaki pengelana ini, kata beberapa saksi mata, dalam keseharian senang tampil parlente, senantiasa berpakaian resik dan modis dengan sisiran rambut yang terus mengikuti gaya yang tengah ditawarkan zaman.

Nahum Situmorang


Nahum Situmorang adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu yang legendaris.Ia paling dikenal akan karya-karya lagu Batak. Ia adalah salah satu komponis Batak terbesar yang pernah ada. Ia adalah ‘pendekar seni musik (maestro) Batak’ yang telah menciptakan kurang lebih 120 lagu, yang hingga kini tetap populer, melegenda, dan seolah tak pernah usang oleh jaman. Lelaki pengelana ini, dalam kesehariannya senang tampil parlente, dengan selalu berpakaian modis, dan sisiran rambut yang terus mengikuti mode yang hidup pada zamannya.