Selasa, 30 Juni 2015 | 11:02:48
Medan (SIB)- Pomparan Situmorang Sipitu Ama dohot Boruna (PSSAB) yang
terdiri dari Lumban Pande, Lumban Nahor, Tuan Suhut ni Huta, Tuan Ringo,
Sitohang Uruk, Sitohang Tonga-tonga, dan Sitohang Toruan semakin solid karena
Situmorang Lumban Nahor telah bersatu kembali pada partangiangan Satahi Saoloan
PSSAB yang digelar, di Mutiara Suara Nafiri Medan, Sabtu (27/6).
Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu keturunan Situmorang Sipitu Ama yaitu
Lumban Nahor (Sitakka Ulubalang dan Namora Panaluan), belum bisa duduk bersama
dan bekerja bersama dalam acara-acara adat, konon ada pesan dari nenek moyang
Situmorang Lumban Nahor. Namun, pada acara kebaktian yang dipimpin Pdt Dr
Apeliften Sihombing diadakan prosesi penanggalan tujung sebagai simbol bahwa
keturunan Lumban Nahor sudah bersatu. Hal ini disaksikan langsung Ketua Umum
DPP PSSAB se Indonesia Ir JB Siringoringo, Dewan Penasehat PSSAB Edwin Pamimpin
Situmorang SH MH, Kombes Pol (Purn) DU Sitohang serta seluruh utusan perwakilan
dari bona pasogit dan parserahan serta dari Kota Medan selaku tuan rumah
(bolahan amak).
Dalam sambutannya, Ketua Umum PSSAB Ir JB Siringoringo menekankan
perlunya menjalin persatuan dan kesatuan seluruh keturunan Situmorang Sipitu
Ama. Hal ini perlu untuk kemajuan PSSAB dan generasi muda Situmorang Sipitu Ama
ke depan. Sebagaimana dipesankan leluhur Ompu Tuan Situmorang. “Sisada anak
sisada boru, sisada lulu di anak, sisada lulu di boru” harus dipedomani dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kesatuan keluarga besar
Situmorang Sipitu Ama. Dia juga mengharapkan, partangiangan Satahi Saoloan yang
menyatukan keturunan Situmorang Lumban Nahor menjadi momentum yang bersejarah.
Hal ini juga menjadi awal untuk diteladani oleh generasi muda Situmorang Sipitu
Ama ke depan. Diakhir sambutannya, dia juga mengutip firman Tuhan dari Roma
14:19, “Dibahen i taeahi ma na tau
padamehon jala pauliulihon hita sama hita (Sebab itu marilah kita mengejar apa
yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun)”.
Dalam acara yang diwarnai isak tangis dan penuh haru dicampur rasa bahagia itu,
Ketua Dewan Penasehat DPP PSSAB se-Indonesia Edwin Pamimpin Situmorang sangat
mengapresiasi inisatif dari DPP PSSAB untuk mempersatukan keturunan Situmorang
Lumban Nahor. Dia juga menyampaikan kesaksiannya sebagai keturunan Namora
Panaluan bahwa kegalauan yang selama ini dikhawatirkan terjadi hal-hal yang
kurang baik manakala kita bersama keturunan Sitakka Ulubalang tidak pernah
terjadi dalam hidupnya. “Saya jalan dan duduk bersama dengan adik saya Ir
Maringan Situmorang (Sitakka Ulubalang), tidak ada terjadi seperti yang
dikhawatirkan. Bahkan dalam karir saya terus meningkat dan pernah dua kali
menjabat Jaksa Agung Muda,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam laporannya Ketua Panitia Ir. Maringan Situmorang didampingi
Drs Manganar Situmorang, Drs Jonter Situmorang STh, dan Drs Marihat Situmorang
MKom bahwa kerinduannya untuk berkumpul dengan seluruh pomparan Lumban Nahor
yang didukung oleh penasehat PSSAB semakin kuat, terlebih saat DPP PSSAB
periode 2014-2019 menjadikan hal ini sebagai program utama.
Ketua DPC PSSAB Kota Medan Bilmar Situmorang mengatakan bahwa ini adalah
kegiatan yang luar biasa, karena menjadi tonggak sejarah baru bagi generasi
mendatang untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan. “Persatuan dan kesatuan
bukanlah akhir perjuangan, namun harapan kita menjadi sarana kasih diantara
sesama kita,” tegasnya di acara yang dihadiri perwakilan dari Bonapasogit,
Jakarta, Batam, Palembang, Tebingtinggi, Sibolga, Tanjungbalai, Rantauprapat,
dan Kalimantan. Acara ini sangat didukung dan ditolopi, dari 6 namarama-ama
yang disampaikan melalui kata sambutannya oleh Saur Situmorang (Lumban Pande),
Laham Situmorang (Suhut Ni Huta), JM Siringoringo (Tuan Ringo), dan Kombes Pol
DU Sitohang dan Urat Sitohang (Sotohang Uruk, Sitohang Tonga-tonga, Sitohang
Toruan). Mewakili Situmorang Lumban Nahor, Mangait Tua Situmorang menyampaikan
ucapan terimakasih kepada panitia dan DPP PSSAB yang menjadikan acara tersebut
sebagai program kerja. Ia mengimbau agar seluruh keluarga Lumban Nahor bersatu.
Perwakilan pomparan Lumban Nahor diantaranya Op Gaby Situmorang, Drs Kawan
Situmorang, Op Muara Situmorang, Op Shalom Situmorang, Gilbert Situmorang, Dr
Tunggul Situmorang. Dan, seluruh pomparan yang hadir dalam 'hata mangampu' mengucapkan
terimakasih atas partangiangan Satahi Saoloan tersebut. Setelah acara manortor,
dilanjutkan hiburan oleh Buntora Situmorang, Theresia R Marbun, Devi
Butar-butar, Trio Situmorang dan undangan. Acara dipandu Marihat Situmorang
Mkom selaku Sekretaris Panitia.
Dalam kotbahnya Pdt Dr Apeliften Sihombing, mengutip Pilippi 2: 2 ‘Gohi hamu ma
halalas ni rohangkon, sada ma parrohahon hamu, sada ma haholongan muna, saroha
sapingkiran ma hamu’. Firman Tuhan ini juga menjadi tema acara ini dengan sub
tema ‘Idama denggan nai dohot sonang nai molo tung pungu sahundulan angka na
marhahamaranggi (Psalmen 133:1-3)’. Pdt Apeliften mengatakan barang siapa yang
suka sakit hati maka dia akan sakit-sakitan. Kebaktian berlangsung dengan
khidmad yang juga dipandu liturgis Pdt Antoni Situmorang, dan doa syafaat Pdt
Gilbert Situmorang STh. Juga diisi dengan persembahan pujian dari Koor
Parompuan HKBP Pabrik Tenun, dan Punguan Moria Lubuk Pakam. (A22/w)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar