Kamis, 03 September 2015

PSSAB Gelar Kebaktian Bersama “Satahi Saoloan”, Situmorang Lumban Nahor Bersatu Kembali

Selasa, 30 Juni 2015 | 11:02:48
SIB/Adol Frian Rumaijuk / TUDU-TUDU SIPANGANON : Ketua Umum DPP PSSAB Ir Jb Siringoringo bersama panitia dan Penasehat Edwin Pamimpin Situmorang SH MH menyerahkan 'Tudu-tudu Sipanganon', kepada Pomparan Situmorang Lumban Nahor sebagai bagian dari acara adat yang dilaksanakan dalam menjalin kebersamaan diantara Sitakka Ulubalang dan Namora Panaluan, Sabtu (27/6)

Medan (SIB)- Pomparan Situmorang Sipitu Ama dohot Boruna (PSSAB) yang terdiri dari Lumban Pande, Lumban Nahor, Tuan Suhut ni Huta, Tuan Ringo, Sitohang Uruk, Sitohang Tonga-tonga, dan Sitohang Toruan semakin solid karena Situmorang Lumban Nahor telah bersatu kembali pada partangiangan Satahi Saoloan PSSAB yang digelar, di Mutiara Suara Nafiri Medan, Sabtu (27/6).


Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu keturunan Situmorang Sipitu Ama yaitu Lumban Nahor (Sitakka Ulubalang dan Namora Panaluan), belum bisa duduk bersama dan bekerja bersama dalam acara-acara adat, konon ada pesan dari nenek moyang Situmorang Lumban Nahor. Namun, pada acara kebaktian yang dipimpin Pdt Dr Apeliften Sihombing diadakan prosesi penanggalan tujung sebagai simbol bahwa keturunan Lumban Nahor sudah bersatu. Hal ini disaksikan langsung Ketua Umum DPP PSSAB se Indonesia Ir JB Siringoringo, Dewan Penasehat PSSAB Edwin Pamimpin Situmorang SH MH, Kombes Pol (Purn) DU Sitohang serta seluruh utusan perwakilan dari bona pasogit dan parserahan serta dari Kota Medan selaku tuan rumah (bolahan amak).



Dalam sambutannya,  Ketua Umum PSSAB Ir JB Siringoringo menekankan perlunya menjalin persatuan dan kesatuan seluruh keturunan Situmorang Sipitu Ama. Hal ini perlu untuk kemajuan PSSAB dan generasi muda Situmorang Sipitu Ama ke depan. Sebagaimana dipesankan leluhur Ompu Tuan Situmorang. “Sisada anak sisada boru, sisada lulu di anak, sisada lulu di boru” harus dipedomani dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kesatuan keluarga besar Situmorang Sipitu Ama. Dia juga mengharapkan, partangiangan Satahi Saoloan yang menyatukan keturunan Situmorang Lumban Nahor menjadi momentum yang bersejarah. Hal ini juga menjadi awal untuk diteladani oleh generasi muda Situmorang Sipitu Ama ke depan. Diakhir sambutannya, dia juga mengutip firman Tuhan dari Roma 14:19, “Dibahen i taeahi ma na tau padamehon jala pauliulihon hita sama hita (Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun)”.


Dalam acara yang diwarnai isak tangis dan penuh haru dicampur rasa bahagia itu, Ketua Dewan Penasehat DPP PSSAB se-Indonesia Edwin Pamimpin Situmorang sangat mengapresiasi inisatif dari DPP PSSAB untuk mempersatukan keturunan Situmorang Lumban Nahor. Dia juga menyampaikan kesaksiannya sebagai keturunan Namora Panaluan bahwa kegalauan yang selama ini dikhawatirkan terjadi hal-hal yang kurang baik manakala kita bersama keturunan Sitakka Ulubalang tidak pernah terjadi dalam hidupnya. “Saya jalan dan duduk bersama dengan adik saya Ir Maringan Situmorang (Sitakka Ulubalang), tidak ada terjadi seperti yang dikhawatirkan. Bahkan dalam karir saya terus meningkat dan pernah dua kali menjabat Jaksa Agung Muda,” ujarnya.


Sebelumnya, dalam laporannya Ketua Panitia  Ir. Maringan Situmorang didampingi Drs Manganar Situmorang, Drs Jonter Situmorang STh, dan Drs Marihat Situmorang MKom bahwa kerinduannya untuk berkumpul dengan seluruh pomparan Lumban Nahor yang didukung oleh penasehat PSSAB semakin kuat, terlebih saat DPP PSSAB periode 2014-2019 menjadikan hal ini sebagai program utama.



Ketua DPC PSSAB Kota Medan Bilmar Situmorang mengatakan bahwa ini adalah kegiatan yang luar biasa, karena menjadi tonggak sejarah baru bagi generasi mendatang untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan. “Persatuan dan kesatuan bukanlah akhir perjuangan, namun harapan kita menjadi sarana kasih diantara sesama kita,” tegasnya di acara yang dihadiri perwakilan dari Bonapasogit, Jakarta, Batam, Palembang, Tebingtinggi, Sibolga, Tanjungbalai, Rantauprapat, dan Kalimantan. Acara ini sangat didukung dan ditolopi, dari 6 namarama-ama yang disampaikan melalui kata sambutannya oleh Saur Situmorang (Lumban Pande), Laham Situmorang (Suhut Ni Huta), JM Siringoringo (Tuan Ringo), dan Kombes Pol DU Sitohang dan Urat Sitohang (Sotohang Uruk, Sitohang Tonga-tonga, Sitohang Toruan). Mewakili Situmorang Lumban Nahor, Mangait Tua Situmorang menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia dan DPP PSSAB yang menjadikan acara tersebut sebagai program kerja. Ia mengimbau agar seluruh keluarga Lumban Nahor bersatu.



Perwakilan pomparan Lumban Nahor diantaranya Op Gaby Situmorang, Drs Kawan Situmorang, Op Muara Situmorang, Op Shalom Situmorang, Gilbert Situmorang, Dr Tunggul Situmorang. Dan, seluruh pomparan yang hadir dalam 'hata mangampu' mengucapkan terimakasih atas partangiangan Satahi Saoloan tersebut. Setelah acara manortor, dilanjutkan hiburan oleh Buntora Situmorang, Theresia R Marbun, Devi Butar-butar, Trio Situmorang dan undangan. Acara dipandu Marihat Situmorang Mkom selaku Sekretaris Panitia.



Dalam kotbahnya Pdt Dr Apeliften Sihombing, mengutip Pilippi 2: 2 ‘Gohi hamu ma halalas ni rohangkon, sada ma parrohahon hamu, sada ma haholongan muna, saroha sapingkiran ma hamu’. Firman Tuhan ini juga menjadi tema acara ini dengan sub tema ‘Idama denggan nai dohot sonang nai molo tung pungu sahundulan angka na marhahamaranggi (Psalmen 133:1-3)’. Pdt Apeliften mengatakan barang siapa yang suka sakit hati maka dia akan sakit-sakitan. Kebaktian berlangsung dengan khidmad yang juga dipandu liturgis Pdt Antoni Situmorang, dan doa syafaat Pdt Gilbert Situmorang STh. Juga diisi dengan persembahan pujian dari Koor Parompuan HKBP Pabrik Tenun, dan Punguan Moria Lubuk Pakam. (A22/w)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar